SUMENEP, seputarjatim.com– Warga Desa Nambakor, Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, mengeluhkan sistem pembuangan limbah pengolahan garam yang dilakukan PT Garam Persero. Zainudin, (37), warga setempat mengaku, dampak dari melubernya limbah garam ke saluran irigasi persawahan membuat banyak tanaman padi warga rusak.
“Kan limbah itu kadar garamnya tinggi. Jadi sering masuk ke areal persawahan melalui saluran irigasi. Tanaman padi ya banyak yang rusak dan mati,” terang Zainudin, Senin, 11/11/2019.
Hal senada juga disampaikan Kholil, warga yang tinggal tak jauh dari lahan pegaraman 3 PT Garam Persero. Menurutnya, perusahaan BUMN tersebut tidak pernah melakukan sosialisasi pengelolaan air laut yang akan dijadikan bahan baku produksi garam.
“Yang terdampak ya banyak. Hampir semua areal persawahan yang berjejer di sepanjang jalan Desa Nambakor. Air garam apalagi yang tingkat kadar garamnya tinggi itu kan bahaya bagi tanaman,” ungkapnya.
Sementara itu Fathorrahman, Humas PT Garam Persero belum dapat dikonfirmasi wartawan terkait masalah ini. Panggilan telepon yang dilakukan wartawan belum mendapatkan respon.
Warga berharap, pemerintah Kabupaten Sumenep dapat membantu persoalan yang sedang dihadapi petani Desa Nambakor, Kecamatan Saronggi. Warga juga mengaku akan segera melaporkan masalah ini ke DPRD Kabupaten Sumenep. (far/red)