Hukum & KriminalRegional

Miris! Tukang Judi, Gadaikan Istri untuk usaha Tambak

169
×

Miris! Tukang Judi, Gadaikan Istri untuk usaha Tambak

Sebarkan artikel ini
Miris! Tukang Judi, Gadaikan Istri untuk usaha Tambak
Miris! Tukang Judi, Gadaikan Istri untuk usaha Tambak

Seputar Jatim, Lumajang, Senin 17 Juni 2019-Tak hanya bertindak bejat membacok orang sampai tewas. Hori, warga Jenggrong Kecamatan Ranuyoso ini ternyata juga menggadaikan istri. Alih-alih untuk usaha tambak dan ternak ayam, tetapi juga digunakan untuk berjudi sabung ayam.

Dari informasi yang berhasil dihimpun Jawa Pos Radar Semeru, pernikahan Hori dan Lasmi di Medan mengalami kesulitan secara ekonomi. Akhirnya, Hori berhutang pada seseorang yang bekerja di Malaysia, Hartono. Dia hutang Rp 120 juta untuk tambak udang.

Dia berdalih usahanya bangkrut. Tambak udang di Banyuwangi tekor dan gulung tikar. Sempat beberapa kali panen, tapi akhirnya gulung tikar. Pun juga ternak ayamnya habis terserang flu burung.

Baca Juga :  Bupati Busyro Lantik 226 Kades Terpilih

Saat berhutang itulah, ternyata yang dijadikan jaminan istrinya. Selayaknya digadaikan. Lasmi pun akhirnya ikut Hartono. Hori ke Banyuwangi. Singkat cerita, Hori yang dikenal sering berjudi ini ingin mengambil istrinya yang setahun lebih hidup bersama Hartono di Desa Sombo.

Dia berniat membunuh hartono agar bisa mengambil istrinya. Dan hutangnya lunas. “Pembunuhan itu salah sasaran. Motifnya adalah hutang piutang dengan jaminan istri pelaku,” ujar Hasran Cobra Kasatreskrim Polres Lumajang.

Ternyata yang dibabat adalah Muhammad Hola. Saat Hola mencari sepatu anaknya, Hori tiba-tiba langsung membacok. Korban luka serius bagian punggung dan langsung meninggal. Saat dilakukan pemeriksaan di Polres Lumajang, Hori mengakui semua perbuatannya. Dia tidak tahu jika salah sasaran. Dia hanya ingin merebut kembali istrinya yang selama ini hidup bersama Hartono. Kasus penggadaian istri inipun sampai viral.

Baca Juga :  Danyonmarhanlan V Lepas Atlet Renang dan Dayung ke Ajang Binsat HUT Korps Marinir

“Kasus ini tak hanya sebatas kriminal. “Ini persoalan sosial seperti moral dan etika,” ujar Kapolres Lumajang, AKBP Arsal Sahban, Senin (17/6/2019).

Tentu kondisi ini membuat kelurga korban tak terima.

“Tiba-tiba dia Hori tanpa bertanya langsung membacok Hola. Setelah membacok, saya tanya apa alasannya. Setelah dia melihat wajah Hola, Hori bilang salah orang. Kami ingin tersangka dihukum mati,” kata Holi yang merupakan kerabat korban. (dsb/red)

Tinggalkan Balasan