TRENGGALEK, seputarjatim.com– Ratusan peserta didik SMA sederajat memadati Hall Hayam Wuruk di Jalan Soekarno-Hatta Trenggalek. Pelajar kelas XII tersebut tengah mengikuti Trenggalek Education Fair yang diselenggarakan Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK) sekolah negeri dan swasta di Kabupaten Trenggalek.
Trenggalek Education Fair atau pameran pendidikan ke-10 tersebut menghadirkan sebanyak 72 lembaga pendidikan lanjutan dari berbagai bidang. Mulai dari akademisi, kelautan hingga penerbangan.
Kegiatan ini menjadi salah satu acuan peserta didik untuk menentukan masa depan. “Harapannya bisa menunjang siswa, eksplorasi bakat dan minat,” kata Ketua Panitia Penyelenggara, Ardanu Jaya Purnama.
Menurut analisa MGBK se-Kabupaten Trenggalek, kecenderungan melanjutkan ke bangku perkuliahan mendominasi. Presentasinya mencapai 70 persen, sementara 30 persen diantaranya memilih kursus dan bekerja. “Untuk pameran pendidikan ini kita hadirkan perguruan tinggi dan lembaga lainnya dari Jawa Timur, Jawa Tengah dan Yogyakarta,” jelasnya.
Kecenderungan mengikuti pendidikan kursus itu di antaranya adalah lembaga yang bergerak di bidang penerbangan. Lembaga ini salah satunya menjadi pilihan salah satu pelajar kelas 3 SMK di Trenggalek, Jesika Novita Ayu. “Saya ingin bekerja di penerbangan karena ada kakak kelas saya disana dan sukses,” ujarnya saat mengambil formulir pendaftaran di Pranata Training Centre.
Direktur Pranata Training Centre Sidoarjo, Anggun Permatasari mengatakan, lembaga pendidikan penerbangan menjadi salah satu pilihan favorit para siswa. Sedikitnya sudah ada belasan peserta yang mendaftar dalam pameran pendidikan yang berlangsung sehari tersebut. “Kita targetnya 80 siswa per tahun, karena kuota terbatas,” kata Anggun.
Daya tarik ini salah satunya adalah rekam jejak kakak kelas para peserta didik sehingga animo peserta Trenggalek Education Fair membeludak. Pihaknya mengaku terkagum dengan animo peserta kegiatan tersebut. Untuk itu pihaknya menerapkan aturan khusus. “Kalau ambil formulir disini gratis, kalau ambil formulir ke kantor dibebankan biaya Rp 100 ribu,” ujarnya.
Kelebihan lainnya, lanjut Anggun, lembaga penerbangan tersebut membantu menyalurkan tenaga kerja terdidik di berbagai maskapai penerbangan di seluruh Indonesia. Namun terhadap beberapa syarat yang harus dipenuhi diantaranya adalah mengikuti pelatihan selama tiga bulan. “Dari Trenggalek sudah ada yang bekerja di Angkasa Pura, otomatis peminatnya (juga) banyak sekali,” pungkasnya. (red)