Sumenep, seputarjatim.com- Pihak Puskesmas Kecamatan Batang-Batang telah mendatangi rumah keluarga bayi yang meninggal pasca disuntik skreening hipotiroid kongenital (SHK) pada tanggal 20 November 2023 lalu. Dalam kesempatan tersebut, pihak Puskesmas menyampaikan hasil audit dari berbagai organisasi profesi yang dilakukan secara kolektif.
“Intinya kami sampaikan bahwa memang tidak ada korelasi antara pengambilan sampel darah SHK dengan demam dan sesak nafas yang kemudian setelahnya sang bayi meninggal. Sudah dikaji bersama, mulai kronologi, dari sejak lahir dan hingga dirujuk ke RSUD Sampang,” terang Kepala Puskesmas Batang-Batang Fatimatul Insaniyah, Kamis (14/12/2023).
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Sumenep Agustiono Sulasno mengatakan jika hasil audit kasus kematian bayi ini juga telah disampaikan ke Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jawa Timur. Menurutnya, Pemkab Sumenep serius dalam menelaah penyebab kematian bayi.
“Karena kita tidak boleh berasumsi atau menduga-duga tentang penyebab meninggalnya bayi putra pasangan Abdul Aziz dan Rumnaini ini. Semua harus berbasis data, dan sudah kami hadirkan semuanya. Dan hasilnya memang SHK bukan penyebab kematian bayi. Ini yang perlu kita catat,” kata Kadinkes Agus, Kamis (14/12/2023).
Lebih lanjut menurut Agus, pengambilan sampel SHK adalah program pemerintah yang harus dilaksanakan setiap Puskesmas dalam setiap kelahiran bayi.
“Puskesmas Batang-Batang sudah ratusan kali menyuntik SHK. Dan baru kali ini saja, ada kejadian bayi meninggal. Jadi tidak benar kalau itu dianggap sebagai penyebabnya,” sambungnya.
Sementara itu, Satgasus Audit Kematian Bayi bentukan Bupati Sumenep Achmad Fauzi terus berkoordinasi dalam merampungkan hasil kajian dari masing-masing organisasi profesi. Secara khusus, Bupati Fauzi juga menyampaikan ucapan belasungkawa atas meninggalnya bayi pasangan Abdul Aziz dan Rumnaini itu.
“Saya ikut berduka cita atas meninggalnya bayi putra Pak Aziz dan Rumnaini. Soal penyebabnya tentu harus kita hormati bersama. Hasil auditnya memang tidak mengarah pada dugaan SHK sebagai penyebab kematian bayi. Terima kasih untuk tim satgasus atas keseriusannya menyelidiki penyebab sesungguhnya kematian bayi,” kata Bupati Fauzi. (red)