SUMENEP, Seputar Jatim – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Jawa Timur, menggelar Haul Akbar Raja-Raja Madura di Pendopo Agung Keraton.
Acara sakral tersebut menjadi bagian penting dalam Hari Jadi Kabupaten Sumenep ke-756 sekaligus menyemarakkan Hari Santri Nasional 2025, dengan mengusung tema “Meneladani Jejak Leluhur, Membangun Madura yang Lebih Sejahtera”.
Peringatan haul ini tampak hidup bukan hanya oleh doa, tetapi juga oleh rasa bangga terhadap warisan sejarah Madura.
Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, para ulama kharismatik seperti, Imam Hasyim, dan Habib Muhammad Assegaf, serta Forkopimda, pimpinan OPD, dan camat turut hadir menyambung do’a.
Namun yang paling menyentuh adalah 1.300 perwakilan desa yang rela datang jauh-jauh dari pelosok. Mereka bersanding tanpa jarak dengan kaum ojek online, abang becak, santri, dan kaum ibu muslimah.
Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo menyampaikan, bahwa haul ini menghubungkan masa lalu dengan masa depan Madura.
“Raja-raja Madura bukan hanya bagian dari masa lalu, tapi sumber nilai yang hidup. Mereka mewariskan keberanian, kebijaksanaan, dan tanggung jawab terhadap rakyat,” ucapnya. Selasa (28/10/2025).
Ia menilai bahwa pembangunan Madura harus berpijak pada identitas leluhur, bukan hanya berkembang secara fisik, tetapi juga berkemajuan dalam spiritualitas dan karakter.
“Kita membangun Sumenep bukan hanya dengan infrastruktur, tapi dengan jiwa yang beriman. Dari akar budaya dan nilai leluhur inilah kekuatan Madura sejati tumbuh,” tegasnya.
“Haul Raja-Raja Madura mengajarkan bahwa sejarah yang dihidupkan akan menuntun masa depan. Jika pemerintah, ulama, dan rakyat bersatu, Madura bukan hanya maju, tapi juga bermartabat,” tandasnya. (Sand/EM)
*












