SUMENEP, Seputar Jatim – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur, mulai menyusun langkah strategis untuk menata kembali kawasan Pasar Anom Baru.
Rencana ini kini telah memasuki tahap awal perencanaan, sembari Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP) melakukan sosialisasi kepada para pedagang.
Penataan pasar ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas fasilitas umum, khususnya ruang niaga rakyat seperti pasar tradisional.
Kepala Bidang Perdagangan DKUPP Sumenep, Idham Halil menyampaikan, bahwa meski perencanaan belum sepenuhnya selesai, percepatan proses tender menjadi prioritas. Hal ini bertujuan agar proyek revitalisasi dapat segera berjalan tanpa hambatan berarti.
“Perencanaan memang belum rampung, tapi proses tender akan kami percepat supaya pelaksanaan proyek tidak mengalami keterlambatan,” ujarnya. Senin (28/7/2025).
Ia menyebutkan, bahwa revitalisasi akan berdampak langsung terhadap 10 hingga 20 pedagang yang berada di area blok sayur, lokasi yang menjadi titik utama pembenahan.
Sebagai langkah antisipatif, pemerintah akan memindahkan para pedagang ke kios kosong yang tersedia di area pasar.
“Relokasi sementara tidak bisa dihindari. Tapi kami sudah identifikasi sejumlah kios kosong yang bisa dimanfaatkan,” tuturnya.
Menurutnya, informasi awal tentang rencana renovasi ini telah disampaikan melalui kepala pasar agar pedagang memiliki waktu cukup untuk bersiap. Langkah ini juga dimaksudkan untuk meminimalisasi potensi konflik atau penolakan.
“Masa pengerjaan revitalisasi kami perkirakan sekitar empat bulan,” imbuhnya.
Tak hanya Pasar Anom Baru, pemerintah daerah juga menargetkan revitalisasi sejumlah pasar lain di Kabupaten Sumenep, yakni Pasar Gapura, Pasar Dasuk, dan Pasar Pasongsongan. Namun, keterbatasan anggaran membuat pelaksanaan program tersebut belum bisa dilakukan tahun ini.
“Perencanaannya sudah ada, tapi realisasi revitalisasi untuk tiga pasar lainnya masih tertunda karena anggaran belum memungkinkan,” pungkasnya. (Sand/EM)
*