SUMENEP, Seputar Jatim – Festival Sapi Sonok, di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, bakal kembali digelar.
Tradisi yang memadukan seni, estetika, dan kearifan lokal, akan digelar di Stadion A. Yani Panglegur, pada Sabtu, 2 Agustus 2025 besok.
Ajang ini bukan sekadar pertunjukan hewan ternak, melainkan perayaan keanggunan dan harmoni antara manusia dengan sapinya.
Puluhan sapi betina akan tampil dengan hiasan meriah, berlenggak-lenggok anggun mengikuti irama musik gamelan khas Madura.
Ketua Penyelenggara, Muhammad Tamyis, mengungkapkan, bahwa festival ini adalah warisan budaya yang telah hidup selama lebih dari 80 tahun.
“Untuk era ini, kami ingin mengenalkan kepada generasi muda sekaligus melestarikan. Agar sapi sonok ini ada penerus dari kalangan anak-anak muda,” ujarnya. Jumat (1/8/2025).
Lebih dari sekadar kompetisi, lanjut dia, sapi-sapi akan dinilai berdasarkan irama langkah, keelokan tubuh, kelengkapan aksesori, hingga keharmonisan gerak dengan pawangnya.
Semua itu adalah bentuk dedikasi dan cinta pemilik sapi yang selama berbulan-bulan merawat dan melatih ternaknya untuk tampil sempurna.
“Ini spirit pemilik sapi, berlomba-lomba mempersiapkan sapinya agar bisa ikut kalender event tahunan Sumenep. Harapan kami, event ini bisa menembus skala provinsi, nasional bahkan internasional,” jelasnya.
Selain memperkenalkan budaya, event ini juga memiliki potensi ekonomi besar. Menurutnya, geliat UMKM dan sektor pariwisata lokal akan terdampak positif jika gaung Sapi Sonok mampu menembus perhatian lebih luas.
Sementara itu, Kepala Disbudporapar Sumenep, Moh. Iksan menegaskan, bahwa Sapi Sonok bukan hanya tontonan eksotik, tapi manifestasi nilai-nilai luhur masyarakat Madura.
“Kami mengajak masyarakat untuk tidak hanya menonton, tetapi memahami filosofi di balik Sapi Sonok: kerja keras, kedekatan manusia dengan hewan ternaknya, dan kecintaan terhadap budaya sendiri,” tegasnya.
Ia juga mengajak keluarga untuk hadir menyaksikan langsung festival ini.
“Datang dan saksikan bersama famili, abadikan momen unik ini. Mari bersama-sama kita lestarikan budaya luhur yang menjadi identitas Sumenep dan Madura,” pungkasnya. (Sand)
*