Budaya

48 Pasang Sapi Siap Adu Cepat di Karapan Sapi Rebut Piala Bupati Sumenep

×

48 Pasang Sapi Siap Adu Cepat di Karapan Sapi Rebut Piala Bupati Sumenep

Sebarkan artikel ini
IMG 20250910 WA0052
FLYER: karapan sapi piala Bupati Sumenep (Foto Istimewa)

SUMENEP, Seputar Jatim – Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, memastikan 48 pasang sapi terbaik akan diturunkan dalam ajang karapan sapi bergengsi memperebutkan Piala Bupati.

Perhelatan ini akan berlangsung di Lapangan Giling, dengan format baru yang lebih profesional, aman, dan sarat makna.

Kepala Disbudporapar Sumenep, Mohammad Iksan menegaskan, bahwa karapan sapi bukan sekadar tontonan rakyat, melainkan warisan budaya yang telah menjadi identitas Madura.

Tahun ini, ajang tersebut dikemas dalam format festival budaya agar selaras dengan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Baca Juga :  Pemkab Sumenep Bakal Gelar Festival Tan Pangantanan 2025, Ajarkan Identitas Budaya Lewat Panggung Anak-Anak

“Karapan sapi adalah kebanggaan. Melalui event ini, kami ingin menunjukkan bahwa budaya bisa bersanding dengan pariwisata dan ekonomi kreatif. Semua elemen kita satukan,” ujarnya, Rabu (10/9/2025).

Tidak hanya itu, lanjut dia, panitia tengah menyiapkan lintasan dengan standar keamanan terbaru. Setiap babak, mulai penyisihan hingga final, akan menguji kecepatan, ketepatan start, serta sportivitas joki.

“Untuk mengantisipasi potensi konflik yang kerap mewarnai arena, teknologi foto-finish dan dokumentasi video dipasang di setiap heat,” jelasnya.

“Dengan transparansi ini, kami ingin mengurangi perdebatan antar pemilik sapi sekaligus menjamin hasil lomba yang adil,” tegasnya.

Menurutnya, ajang ini diproyeksikan sebagai penggerak ekonomi lokal. Puluhan pedagang kecil, UMKM kuliner, hingga penyedia jasa transportasi hewan dipastikan akan ikut merasakan manfaat perputaran ekonomi.

“Di balik derap kaki sapi, perputaran ekonomi juga dikejar. Kami ingin bukan hanya pemilik sapi yang mendapat manfaat, tapi masyarakat luas. Ekonomi rakyat harus ikut bergerak,” tambahnya.

Baca Juga :  Anggota DPRD Jatim Nur Faizin Nilai Rokok Ilegal di Madura Jadi Ancaman Negara

Isu kesejahteraan hewan dan keselamatan manusia mendapat perhatian khusus, sebab tim medis hewan akan memeriksa kondisi sapi sebelum dan sesudah bertanding. Panitia juga menegaskan larangan penggunaan alat pemicu berbahaya.

Lebih lanjut, iksan menegaskan, tim medis, ambulans, dan jalur evakuasi disiapkan untuk memastikan kenyamanan serta keamanan joki maupun penonton.

Ia mengaku karapan sapi tahun ini tidak hanya menampilkan kompetisi balapan tradisional, tetapi juga akan dikemas sebagai festival budaya. Iring-iringan musik saronen, parade kostum joki, hingga sajian kuliner khas Madura akan meramaikan perhelatan.

Sementara itu, Bupati Sumenep, Ahmad Fauzi Wongsojudo, menyampaikan bahwa karapan sapi adalah kebanggaan orang Madura. Melalui event ini, pihaknya ingin memperlihatkan bahwa budaya bisa berjalan seiring dengan pariwisata dan ekonomi kreatif.

“Piala Bupati ini simbol penghargaan, tapi yang lebih penting adalah bagaimana kita menjaga marwah tradisi agar tetap hidup di tengah modernitas,” tandasnya. (Sand/EM)

*

Tinggalkan Balasan