Bupati Sumenep Terus Lestarikan Ritual Jamasan Keris Demi Dapat Pengakuan Global

- Redaksi

Kamis, 3 Juli 2025 - 16:24 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

TERSENYUM: Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, saat Memberikan Sambutan di Acara Jamasan Keris di Desa Aeng Tongtong (Doc. Seputar Jatim)

TERSENYUM: Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, saat Memberikan Sambutan di Acara Jamasan Keris di Desa Aeng Tongtong (Doc. Seputar Jatim)

SUMENEP, Seputar Jatim – Pemerintah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, terus melestarikan ritual Jamasan Keris yang rutin digelar di Desa Aeng Tong-Tong, Kecamatan Saronggi.

Pelestarian budaya lokal tersebut dilakukan agar pemkab mendapat pengakuan di tingkat global.

Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, menyatakan, bahwa prosesi Jamasan yang selama tiga tahun terakhir dilaksanakan secara berkelanjutan layak diusulkan menjadi bagian dari kalender budaya internasional.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Selain prosesi jamasan, tahun ini juga kami sampaikan sejarah keris, termasuk masa-masa ketika keberadaannya sempat dilarang,” ujarnya, Kamis (3/7/2025).

Baca Juga :  Sekolah Rakyat Segera Luncur, Sekda Sumenep: Ini Tentang Martabat Manusia dan Hak untuk Belajar

Menurutnya, kegiatan Jamasan bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan wujud nyata komitmen dalam menjaga dan merawat warisan budaya leluhur masyarakat Madura, khususnya di Kota Keris.

“Prosesi jamasan dan haul pusaka ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk melestarikan peninggalan leluhur dengan cara merawat dan menjaganya,” bebernya.

Lanjut ia menjelaskan, bahwa pusaka bukan sekadar benda bersejarah, tetapi juga simbol kekuatan masa lalu, identitas budaya, sekaligus memiliki nilai ekonomi yang dapat menjadi kebanggaan masyarakat Madura.

“Pusaka, termasuk keris, bukan hanya simbol masa lalu, tetapi juga identitas budaya yang memiliki nilai ekonomi dan menjadi kebanggaan masyarakat,” tuturnya.

Ia pun menyebutkan, bahwa Desa Aeng Tong-Tong telah dikenal sebagai pusat perajin keris Nasional dan telah ditetapkan sebagai Desa Wisata Keris, dengan komunitas empu dan paguyuban yang aktif melestarikan nilai budaya.

Ia pun mengapresiasi komitmen masyarakat yang konsisten menjaga tradisi tersebut, dan berharap pemerintah pusat memberikan dukungan nyata untuk pelestarian budaya lokal.

“Komitmen masyarakat di sini luar biasa. Sudah sepatutnya mendapatkan perhatian dan dukungan lebih serius dari pemerintah pusat,” bebernya.

Dalam kesempatan tersebut, bupati 2 periode ini juga membeli sebilah keris buatan pemuda berusia 20 tahun, sebagai bentuk apresiasi terhadap kreativitas generasi muda dalam melestarikan keris.

“Bukan soal pamornya, tetapi siapa pembuatnya. Ini adalah bentuk penghargaan terhadap kreativitas anak muda,” ujarnya.

Baca Juga :  Sebut Media Provokatif dan Penyebar Fitnah, PT KEI Dirujak Puluhan Pimpinan Asosiasi Wartawan Sumenep

Lanjut ia menambahkan, pelestarian budaya harus menjadi komitmen bersama agar warisan leluhur tetap hidup, diwariskan kepada generasi mendatang, dan semakin dikenal di tingkat dunia.

“Yang paling penting adalah bagaimana budaya kita tetap hidup, diwariskan, dan dikenal dunia,” imbuhnya. (EM)

*

Follow WhatsApp Channel seputarjatim.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Festival Kucing Busok Raas 2025: Ajang Konservasi Ras Langka yang Jadi Magnet Wisata
Hari Jadi Sumenep ke-756, 1000 Penari Topeng Meriahkan Puncak Prosesi Arya Wiraraja
Disbudporapar Sumenep Perjuangkan 5 Warisan Budaya Lokar Agar Ditetapkan sebagai WBTB Indonesia 2025
Daftar Juara Festival Musik Tong-Tong 2025 di Sumenep
Festival Musik Tong-Tong Masuk KEN 2025, Disbudporapar Sumenep Siap Tampilkan Budaya Sumenep Tingkat Nasional
38 Grup Meriahkan Festival Musik Tong Tong se-Madura 2025
Resmi Digelar, MEC 2025 di Sumenep Jadi Ruang Baru Bagi Kreator Kostum Karnival
Puluhan Komunitas Seni Siap Ambil Bagian pada Pagelaran MEC 2025 di Sumenep

Berita Terkait

Rabu, 19 November 2025 - 14:25 WIB

Festival Kucing Busok Raas 2025: Ajang Konservasi Ras Langka yang Jadi Magnet Wisata

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 23:53 WIB

Hari Jadi Sumenep ke-756, 1000 Penari Topeng Meriahkan Puncak Prosesi Arya Wiraraja

Selasa, 21 Oktober 2025 - 10:02 WIB

Disbudporapar Sumenep Perjuangkan 5 Warisan Budaya Lokar Agar Ditetapkan sebagai WBTB Indonesia 2025

Minggu, 19 Oktober 2025 - 10:22 WIB

Daftar Juara Festival Musik Tong-Tong 2025 di Sumenep

Minggu, 19 Oktober 2025 - 10:04 WIB

Festival Musik Tong-Tong Masuk KEN 2025, Disbudporapar Sumenep Siap Tampilkan Budaya Sumenep Tingkat Nasional

Berita Terbaru