Home / Tak Berkategori

Dampingi Wapres JK di Gontor, Gubernur Khofifah Dorong Penguatan Ekonomi Melalui Wakaf

- Redaksi

Jumat, 4 Oktober 2019 - 18:42 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PONOROGO, seputarjatim.com– Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) meresmikan Gedung Pusat Studi Ekonomi Islam Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor dan Menara Baru Masjid Jami’ Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG), di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Kamis (3/10).

Turut mendampingi dalam peresmian tersebut Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, dan Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar.

Di Gontor, JK bertemu dengan pimpinan dan Pengasuh Pondok Modern Darussalam Gontor, diantaranya KH. Abdullah Syukri Zarkasyi, KH. Hasan Abdullah Sahal, dan KH. Syamsul Hadi Abdan. Hadir pula anggota badan wakaf dan juga ketua-ketua lembaga di PMDG.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam kunjungan ini, Wapres JK mendorong Pondok Modern Darussalam Gontor terus mengikuti perkembangan teknologi. Menurut JK, perkembangan teknologi yang semakin pesat penting diajarkan di dunia pendidikan sehingga generasi muda tak semakin tertinggal dari negara lain.

Menurutnya, modernisasi saat ini memang sudah menjadi bagian dalam seluruh aspek kehidupan. Karenanya menurut Wapres, pemanfaatan teknologi modern juga harus selalu digunakan ke arah yang positif. Seperti yang sudah diterapkan pada Pondok Modern Darussalam Gontor ini.

Baca Juga :  Bupati Busyro: Hotel Mendukung Program Pemerintah

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa Indonesia sudah sepatutnya bersyukur dengan keberadaan Pondok Modern Darussalam Gontor. Sebab sebagai lembaga pendidikan, Pondok Gontor melahirkan banyak alumnus yang berkiprah di negara ini dan menempati banyak posisi strategis.

Hingga saat ini, Pesantren Gontor sudah memiliki 20 pesantren cabang di seluruh Indonesia dan memiliki lebih dari 34 ribu santri.

“Jawa Timur lebih bersyukur lagi karena induk pesantren modern Gontor ada di Jawa Timur. Semoga Jawa Timur menjadi sumber ilmu bagi para pencari ilmu khususnya bagi yang ingin mendalami ilmu agama di pesantren,” imbuhnya.

Terkait dengan peresmian Gedung Pusat Studi Ekonomi Islam UNIDA Gontor yang membuka program Pascasarjana Wakaf, Khofifah berharap Indonesia memiliki lebih banyak lagi pakar manajemen wakaf yang dapat menggerakkan pemberdayaan umat berbasis wakaf.

Menurutnya hingga saat ini wakaf sebagai instrumen keuangan belum mampu dioptimalkan dalam membangun ekonomi umat. Padahal, kata dia, potensi wakaf di Indonesia sangat besar dan dapat dijadikan titik balik kebangkitan ekonomi umat islam. Jika dikelola dengan baik, Khofifah yakin potensi tersebut akan membawa dampak perubahan yang sangat besar bagi kondisi sosial ekonomi masyarakat Indonesia.

Baca Juga :  300 Personil Brimob Polda Jatim BKO ke Lumajang

Berdasarkan data yang dirilis Lembaga Wakaf Majelis Ulama Indonesia (MUI), potensi aset wakaf tunai per tahun di Indonesia mencapai lebih dari Rp100 triliun, dengan realisasi sekitar Rp 400 miliar di tahun 2018.

“Literasi masyarakat kita akan wakaf masih sangat minim. Tidak sedikit yang memandang wakaf tidak ada bedanya dengan donasi atau zakat. Padahal konsep diantaranya sangat berbeda. Nah inilah nanti yang menjadi tantangan utama pemanfaatan wakaf secara massif,” imbuhnya.

Oleh karena itu, lanjut Khofifah, dengan hadirnya pendidikan pascasarjana yang fokus pada wakaf dirinya optimistis akan semakin banyaknya SDM yang memiliki kompetensi di bidang wakaf dan dapat mengembangkan lembaga wakaf lebih baik lagi. Tentu saja dengan memadupadankan antara teknologi dan informasi. (Fah/red)

Follow WhatsApp Channel seputarjatim.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

IWO dan UPI Sumenep Resmi Teken MoU: Perkuat Literasi Media dan Kompetensi Jurnalistik Kampus
IWO Sumenep Gelar Seminar “Hukum dan Kebebasan Pers” Soroti Urgensi Perlindungan Jurnalis di Era Tekanan Publik
Grand Final Duta Wicara Jatim 2025, Wadah Lahirnya Generasi Muda Berprestasi dan Berani Bicara
28 Ribu Rokok Ilegal Dimusnahkan, Pemkab Sumenep Tegaskan Sikap Tanpa Kompromi
Kasus Dugaan Pemotongan Dana PKH di Sumenep, Pendamping Perbolehkan KPM Tempuh Jalur Hukum
Pemkab Sumenep Apresiasi Peran Guru di Momentum HGN 2025: Guru Hebat, Indonesia Kuat!
Dugaan Pemotongan Dana PKH di Sumenep Resmi Dilaporkan ke Kejari, Warga Miskin Teriakkan Keadilan
Pemkab Sumenep Percepat Digitalisasi Pajak Daerah, SPPT PBB-P2 Bisa Dicetak di Desa Mulai 2026

Berita Terkait

Kamis, 27 November 2025 - 15:47 WIB

IWO dan UPI Sumenep Resmi Teken MoU: Perkuat Literasi Media dan Kompetensi Jurnalistik Kampus

Kamis, 27 November 2025 - 15:15 WIB

IWO Sumenep Gelar Seminar “Hukum dan Kebebasan Pers” Soroti Urgensi Perlindungan Jurnalis di Era Tekanan Publik

Rabu, 26 November 2025 - 20:59 WIB

Grand Final Duta Wicara Jatim 2025, Wadah Lahirnya Generasi Muda Berprestasi dan Berani Bicara

Rabu, 26 November 2025 - 15:38 WIB

28 Ribu Rokok Ilegal Dimusnahkan, Pemkab Sumenep Tegaskan Sikap Tanpa Kompromi

Selasa, 25 November 2025 - 19:50 WIB

Kasus Dugaan Pemotongan Dana PKH di Sumenep, Pendamping Perbolehkan KPM Tempuh Jalur Hukum

Berita Terbaru