Kesehatan

Dinkes P2KB Sumenep Siapkan Generasi Emas Bebas Stunting Melalui Program GENTING

×

Dinkes P2KB Sumenep Siapkan Generasi Emas Bebas Stunting Melalui Program GENTING

Sebarkan artikel ini
IMG 20251017 WA0001
FOKUS: Dinkes P2KB Sumenep, saat melalukan rapat Koordinadi Tim Pengendalian GENTING di Ruang Rapat Potre Koneng Bappeda Sumenep (Doc. Seputar Jatim)

SUMENEP, Seputar Jatim – Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, terus mewujudkan generasi sehat dan bebas stunting melalui program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING).

Gerakan ini menjadi inovasi kolaboratif untuk menyatukan kekuatan pemerintah, dunia usaha, perguruan tinggi, komunitas, dan media dalam menyiapkan generasi emas Sumenep 2045 supaya tumbuh sehat, cerdas, dan berdaya saing.

Kegiatan Rapat Koordinasi Tim Pengendalian GENTING ini mempertemukan seluruh pemangku kepentingan lintas sektor yang berperan sebagai Orang Tua Asuh (OTA) bagi keluarga berisiko stunting di berbagai wilayah.

Kepala Dinkes P2KB Kabupaten Sumenep, Ellya Fardansah mengatakan, bahwa GENTING bukan sekadar program teknis, tetapi gerakan moral dan sosial yang berakar dari semangat gotong royong masyarakat Madura.

“Stunting bukan hanya soal gizi, tapi juga pola asuh, edukasi keluarga, dan perhatian sejak dini. Melalui GENTING, kami ingin menumbuhkan kesadaran kolektif bahwa setiap anak adalah tanggung jawab bersama,” katanya, di Ruang Rapat Potre Koneng Bappeda Sumenep, Jumat (17/10/2025).

Baca Juga :  Ribuan Pekerja Rentan dan Buruh Tani Tembakau di Sumenep Dapat Jaminan BPJS Ketenagakerjaan

Ia juga berkomitmen untuk memperkuat intervensi gizi spesifik dan sensitif melalui sinergi lintas sektor.

Langkah ini dilakukan agar program pencegahan tidak hanya berhenti pada sosialisasi, tapi berdampak langsung pada perubahan perilaku masyarakat.

“Anak stunting berpotensi kehilangan hingga 11 poin IQ. Ini bukan hanya kerugian bagi keluarga, tapi bagi masa depan bangsa. Karena itu, Dinkes Sumenep tidak berhenti pada angka, tapi fokus pada aksi nyata,” tegasnya.

Gerakan GENTING, kata dia, juga berlandaskan pada Keputusan Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Nomor 329/KEP/G2/2024, yang mengatur panduan pelaksanaan Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting.

Oleh sebab itu, Dinkes P2KB menjadi penggerak utama implementasi kebijakan ini di tingkat daerah dengan pendekatan kolaboratif dan berbasis partisipasi masyarakat.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan KB, Ida Winarni menambahkan, bahwa tren penurunan angka stunting di Sumenep terus menunjukkan hasil signifikan.

“Pada tahun 2021 angka stunting masih 29 persen. Tahun 2022 turun menjadi 21,9 persen, lalu 16,7 persen di tahun 2023, dan tahun 2024 tinggal 11,2 persen. Target kami tahun 2025 bisa menembus di bawah 10 persen,” tambahnya.

Lanjut ia menuturkan, bahwa keberhasilan ini merupakan buah dari sinergi kuat antara program intervensi gizi, pendampingan keluarga, dan komitmen masyarakat.

“Setiap kelahiran baru adalah tanggung jawab baru. Karena itu, pencegahan harus terus berlanjut agar tidak muncul generasi stunting baru,” tuturnya.

Untuk itu, Dinkes P2KB juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terlibat aktif menjadi bagian dari Orang Tua Asuh melalui program GENTING.

Baca Juga :  Tayangan Trans7 Dinilai Lecehkan Pasantren dan Kiai, BEM Sumenep Desak KPI Segera Turun Tangan

Melalui langkah bersama ini, Sumenep diharapkan menjadi kota yang tangguh dalam menyiapkan generasi emas bebas stunting.

“Kami ingin menjadikan Dinkes P2KB bukan hanya pelaksana program, tapi penggerak perubahan sosial. GENTING adalah wajah kolaborasi, wajah kemanusiaan, dan wajah masa depan Sumenep,” pungkasnya. (EM)

*

Tinggalkan Balasan