Pendidikan

Disdik Sumenep Dorong Kemandirian Ekonomi Masyarakat Lewat Pendidikan Nonformal

×

Disdik Sumenep Dorong Kemandirian Ekonomi Masyarakat Lewat Pendidikan Nonformal

Sebarkan artikel ini
IMG 20251014 WA0031
SAMBUTAN: Kepala Disdik Sumenep, Agus Dwi Saputra, saat membuka acara pelatihan peningkatan keterampilan bagi 240 warga belajar dari berbagai Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (SandiGT - Seputar Jatim) 

SUMENEP, Seputar JatimDinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, menggelar pelatihan peningkatan keterampilan bagi 240 warga belajar dari berbagai Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).

Agenda tersebut sebagai langkah progresif Disdik Sumenep dalam mencetak sumber daya manusia (SDM) yang terampil, mandiri, dan adaptif terhadap perubahan zaman dan acara tersebut bekerja sama strategis dengan Balai Latihan Kerja (BLK).

Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Disdik Sumenep, Lisa Bertha Sutedja mengatakan, pemilihan bidang pelatihan dilakukan berdasarkan hasil survei dan pemetaan potensi ekonomi masyarakat.

“Banyak warga belajar punya semangat untuk berkembang, tapi belum punya keterampilan teknis. Pelatihan ini kami rancang agar benar-benar aplikatif dan bisa langsung dipraktikkan,” ujarnya, Senin (13/10/2025).

Baca Juga :  Hasil SuKMa-e Jatim RSUD Moh Anwar Sumenep Raih AKM 90,20 Persen, Layak Jadi RS Rujukan Utama di Madura

Lanjut ia menyatakan, pelatihan akan berlangsung hingga pertengahan Desember 2025, dengan metode kombinasi antara teori, praktik, dan simulasi wirausaha.

“Bidang komputer difokuskan pada literasi digital dan penggunaan aplikasi kerja dasar, sedangkan pelatihan kuliner dan tata rias diarahkan agar peserta bisa membuka usaha rumahan,” katanya.

Sementara itu, Kepala Disdik Sumenep, Agus Dwi Saputra menyampaikan, bahwa ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat pendidikan nonformal sebagai ruang pembentukan SDM produktif dan berdaya saing.

“Pendidikan nonformal harus hidup, relevan, dan berdampak langsung bagi masyarakat. Tidak cukup hanya bisa baca dan tulis, warga belajar harus bisa berdaya, berpenghasilan, dan mandiri,” bebernya.

Pelatihan ini, lanjut dia, memfokuskan pada tiga bidang keterampilan yang paling diminati dan potensial di tingkat lokal, yakni komputer, pembuatan kue dan roti, serta tata rias.

Ketiganya dirancang agar peserta tidak hanya memahami teori, tetapi juga siap mengaplikasikan keahlian dalam dunia usaha maupun lapangan kerja nyata.

Tidak berhenti pada pelatihan, Disdik Sumenep juga menyiapkan program pendampingan lanjutan. Peserta akan diberikan bimbingan dalam mengelola usaha, promosi produk, hingga perencanaan keuangan sederhana.

“Kami tidak ingin pelatihan berhenti di sertifikat. Kami ingin hasilnya konkret, peserta punya kepercayaan diri, keterampilan, dan usaha sendiri,” tuturnya.

Lebih lanjut ia menegaskan, pendidikan nonformal kini harus diposisikan sejajar dengan pendidikan formal dalam mencetak SDM unggul.

Baca Juga :  Sumenep Kembali Diguncang Gempa 5,0 Magnitudo, Bupati Minta Warga Tetap Tenang dan Berdoa

“Disdik Sumenep ingin membangun ekosistem pendidikan yang menyentuh semua lapisan masyarakat. Kita ingin memastikan setiap warga punya peluang untuk berkembang dan berkontribusi,” tegasnya.

“Dengan semangat kolaborasi dan inovasi ini, kami sebagai daerah yang serius menyiapkan generasi terampil, kreatif, dan produktif, bukan hanya untuk hari ini, tapi juga untuk masa depan ekonomi lokal yang lebih kuat dan berkelanjutan,” tukasnya. (Sand/EM)

*

Tinggalkan Balasan