EDITORIAL: Tak ada yang cocok, Jadi Bupati Sumenep!

Politik27 Dilihat

Seputarjatim.com Tak ada yang cocok, menjadi bupati Sumenep! Kalimat ini yang dilontarkan Amin, pemuda warga Desa Kalianget, Kecamatan Kalianget, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Sabtu, 06/07/2019. Empat hingga lima nama baru sudah didengar Amin, nama calon yang mangklaim maju pada Pilbup Sumenep mendatang. Namun tetap saja, Amin, kukuh dalam pendiriannya: tidak ada yang cocok, menjadi Bupati Sumenep!

Amin bulat dalam pendiriannya. Titik katanya.

Walau memang bukan seorang politisi. Tapi, entah mengapa Amin seakan dapat menjelaskan secara ilmiah poin-poin yang menjadi dasar penentuan si-A ataupun si-B, tak kan mampu menjadi Sumenep 1.

 Si-A dipandang Amin tidak cocok, karena usianya terlalu tua. Kabupaten Sumenep ini luas, butuh pemimpin muda yang energik menurut Amin.

Baca Juga :  Hut TNI ke-74, Polres Jombang Beri Kejutan Kodim 0814

Saat ditanya sosok si-B, lagi-lagi Amin menjawab tidak cocok. Menurutnya Si-B ini hanya cocok menjadi pemimpin dilembaga-lembaga pemerintahan biasa, dan tidak akan mampu menjadi pemimpin daerah.

Tentang Si-C beda lagi. Belum ditanya Amin sudah ketawa. Agak lama Amin menjawab. Sebelum akhirnya keluar kalimat: dia itu biasa apa?

Tentang si-D Amin juga sama. Jangan terlalu muda lah. Dia kan baru ngorbit, politisi kagetan, demikian bahasa Amin.

Pertemuan dengan Amin sore ini memang biasa. Tapi memberikan segudang hikmah. Amin warga biasa, namun punya andil berpikir tentang kemajuan daerah. Memutuskan memilih seseorang itu bukan perkara mudah. Tidak asal suka, dan memilih. Bukan karena kedekatan emosional, dan memilih. Karena sama ini-itu-anu, dan memilih. Ini bukan main-main, menurut Amin. Jadi pertimbangkan dulu, menurutnya.

Baca Juga :  Hadiri KSF 4 di Kediri, Scooterist Dapat SIM Gratis

Amin berharap pemilihan kepala daerah mendatang tidak lagi menjadi prosesi seremonial berubahnya pasangan kepala daerah lama, kepada kepala daerah baru. Bukan itu, kata Amin. Ini soal masa depan. Ini soal kemajuan ekonomi masyarakat. Ini soal mengurangi angka pengangguran. Ini soal pembangunan desa-desa, kelurahan dan kecamatan. Ini soal mereformasi mental birokrasi dan para ASN-nya. Panjang lebar Amin menjelaskan.

Ingat ya, belum ada yang cocok! Nama-nama itu tak akan mampu untuk memimpin Sumenep. Sudah dulu ya, Amin berlalu sambil memegang gelas kopi, yang tinggal ampasnya itu. Satu lagi Amin berpesan. Mas, Wartawan ya? Yang netral!  (red)

Komentar