SUMENEP, Seputar Jatim – Festival Musik Tong-Tong, yang biasa digelar setiap tahun oleh Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, resmi masuk dalam daftar Karisma Event Nusantara (KEN) 2025 dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.
Keberhasilan ini bukan hanya pengakuan terhadap kekayaan budaya lokal, tetapi juga menjadi langkah strategis Pemerintah Kabupaten Sumenep, dalam memperkuat branding pariwisata berbasis budaya serta mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif daerah.
Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep, Moh. Iksan mengatakan, bahwa penetapan tersebut menjadi momentum penting untuk menampilkan wajah baru Sumenep di panggung nasional.
“Masuknya Festival Musik Tong-Tong dalam KEN 2025 menandakan bahwa Sumenep memiliki potensi budaya yang bukan hanya layak dilestarikan, tapi juga bisa menjadi daya tarik wisata dan kekuatan ekonomi kreatif,” ucapnya, Minggu (19/10/2025).
Menurutnya, pemerintah daerah tengah menyiapkan konsep festival yang lebih modern, interaktif, dan ramah wisatawan, namun tetap berakar kuat pada nilai-nilai budaya Madura.
“Kami akan menghadirkan kemasan yang segar, dengan tata panggung dan promosi digital yang lebih profesional. Tapi yang utama, identitas tong-tong sebagai warisan budaya tetap menjadi roh utama acara,” ujarnya.
Festival Musik Tong-Tong 2025 dirancang sebagai ajang kolaboratif antara budaya, ekonomi kreatif, dan pariwisata.
Tak hanya menjadi hiburan rakyat, kata dia, festival ini juga diproyeksikan menjadi lokomotif ekonomi lokal, yang mampu menggerakkan UMKM, kuliner tradisional, kriya, dan industri kreatif lainnya.
“Kami ingin setiap festival menghadirkan multiplier effect bagi masyarakat. Ketika wisatawan datang, ekonomi lokal berputar, produk-produk unggulan terjual, dan identitas daerah semakin kuat,” tuturnya.
Lanjut ia menyampaikan, bahwa keberhasilan ini merupakan bagian dari visi besar Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo, dalam menata sektor pariwisata yang berkelanjutan, inklusif, dan berbasis budaya lokal.
“Bupati selalu menekankan bahwa pembangunan pariwisata tidak boleh lepas dari nilai-nilai budaya. Melalui event seperti tong-tong, kita ingin menunjukkan bahwa pelestarian budaya bisa berjalan beriringan dengan pertumbuhan ekonomi,” bebernya.
Dengan masuknya Festival Musik Tong-Tong dalam daftar KEN 2025, Sumenep kini memiliki posisi strategis sebagai salah satu destinasi budaya unggulan di Jawa Timur.
Pengakuan nasional ini, Iksan berharap bisa memperluas jejaring promosi dan membuka peluang investasi di sektor pariwisata daerah.
“Kami optimistis, ke depan Sumenep akan menjadi magnet baru pariwisata budaya di Indonesia timur. Musik tong-tong bukan hanya bunyi tradisi, tapi suara kemajuan ekonomi daerah,” harapnya.
Saat ini, pihaknya tengah memperkuat kolaborasi lintas sektor dengan pelaku usaha, komunitas seni, dan akademisi untuk menyusun strategi promosi terpadu berbasis event tourism.
Sebagai informasi, Festival Musik Tong-Tong Sumenep resmi masuk dalam Keputusan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Nomor: SK/13/HK.01.02/MP/2025 tentang Penetapan 110 Karisma Event Nusantara Tahun 2025, bersama sejumlah event budaya bergengsi lainnya di Indonesia. (EM)
*