SUMENEP, Seputar Jatim – Bupati Sumenep, Madura, Jawa Timur, bersemangat mengikuti Lomba Masak Mie Goreng antar pimpinan OPD, Forkopimda, BUMN, dan BUMD dalam rangka semarak Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) Ke 80.
Momen ini seolah menghapus batas-batas jabatan dan seragam. Para pejabat yang biasanya tampil formal kini larut dalam suasana santai, memakai celemek, menggenggam spatula, dan berlomba menciptakan sajian mie goreng terbaik hasil racikan tangan mereka sendiri.
Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, menjadi salah satu peserta yang paling bersemangat.
Ia pun menyebutkan, bahwa lomba ini sebagai medium membangun relasi antarpemimpin yang lebih hangat dan manusiawi.
“Mie goreng ini sederhana, tapi filosofi di baliknya sangat dalam. Kita ingin menunjukkan bahwa kerja pemerintahan bukan hanya soal strategi, tapi juga soal rasa, kebersamaan, dan saling memahami,” ujarnya, Rabu (6/8/2025).
Setiap tim, lanjut dia, diberi waktu dan bahan yang sama, tapi hasilnya begitu beragam, seperti halnya kepemimpinan gaya bisa berbeda, tapi tujuan harus satu.
Ia menegaskan, yang dinilai bukan hanya rasa, tetapi juga semangat, kekompakan, dan inovasi. Bahkan, beberapa peserta tampak menambahkan sentuhan khas lokal seperti sambal Petis Madura atau potongan jeruk purut yang memperkaya rasa sekaligus identitas kuliner daerah.
Tak kalah penting, lomba ini menjadi gambaran bahwa Pemerintah Daerah Sumenep tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, tetapi juga pada penguatan relasi antarsektor sebagai fondasi solid untuk bergerak maju bersama.
“Kami ingin menciptakan ruang-ruang baru yang lebih akrab antar elemen pemerintah. Karena kadang, dari dapur yang sederhana, justru muncul energi kolaborasi yang luar biasa,” tegasnya.
Suasana akrab yang tercipta pun menjadi simbol bahwa memimpin tidak harus selalu dari podium. Bisa juga dari balik wajan panas, dengan bumbu persaudaraan dan api semangat yang menyala.
“Kegiatan ini sekaligus menjadi refleksi sederhana bahwa perjuangan membangun bangsa hari ini bisa dimulai dari mana saja, termasuk dari mie goreng,” bebernya.
Karena pada akhirnya, kata dia, kerja-kerja besar membutuhkan dasar kuat kekompakan, kehangatan, dan semangat yang sama.
“Lomba Masak Mie Goreng ini pun bukan hanya menjadi bagian dari perayaan kemerdekaan, tetapi menjadi cerita baru tentang wajah pemerintahan yang egaliter, bersahabat, dan membumi,” tandasnya. (Sand/EM)
*