SUMENEP, Seputar Jatim – Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumenep, Madura, Jawa Timur, menggelar Wisuda Program Sarjana Pendidikan Angkatan XX Tahun 2024, di Gedung Adipoday, Selasa (22/10/2024).
Diketahui, sebanyak 473 mahasiswa dari berbagai program studi resmi diwisuda di antaranya, sebanyak 91 mahasiswa dari Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), 39 mahasiswa dari Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN), 13 mahasiswa dari Pendidikan Matematika, 100 mahasiswa dari Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi (Penjaskesrek), 33 mahasiswa dari Bimbingan dan Konseling (BK), dan 197 mahasiswa dari Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).
Ketua STKIP PGRI Sumenep, Asmoni dalam sambutannya mengatakan, mahasiswa yang resmi diwisuda mampu mengimplementasikan segala ilmunya kepada masyarakat.
“Ada beban moral saudara punya almamater keilmuan, anda adalah wakil kami di tengah masyarakat. Buktikan dan tunjukkan bahwasanya saudara bangga bisa bisa jadi seseorang yang dibanggakan oleh STKIP,” ujarnya.
Dengan begitu, ia menunggu karya alumni, dan sangat bersyukur jika para alumni Akademi Kesehatan sebelum lulus itu sudah diminta oleh para apoteker, baik rumah sakit daerah maupun rumah sakit swasta.
“Sehingga beberapa di antaranya juga sudah diambil oleh apotek-apotek yang ada di Kabupaten Sumenep. bahkan yang dari Pamekasan itu sudah request duluan untuk mengambil atau mendapatkan para alumni dari Akademi kesehatan,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua PGRI Jawa Timur, Joko Adi Waliyo menyampaikan, bahwa wisudawan ini adalah calon pendidik dan calon pendidik itu harus profesional.
“Saya hadir sebagai ketua PGRI untuk mengantarkan dan mengingatkan kembali, saudara-saudaraku adalah pendidik atau guru yang profesional,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia mengaku bahwa profesional itu harus ekskul, jadi seorang pendidik itu harus memiliki keahlian dan guru zaman sekarang sama zaman dahulu tentu sangat berbeda.
“Guru zaman sekarang harus penuh rayuan bukan bentakan, ini yang harus kita pahami jadi yang pertama harus memiliki keahlian yang kedua memiliki tanggung jawab,” pungkasnya. (San/EM)
*