SUMENEP, Seputar Jatim – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, uji coba Olimpiade Sains Nasional Tingkat Provinsi (OSN-P) jenjang Sekolah Dasar (SD).
Uji coba ini bertempat di SDN Pandian 1 yang melibatkan puluhan siswa dari berbagai sekolah dasar yang dipilih berdasarkan potensi akademik dan daya saing.
Tiga bidang utama yang diujikan adalah Matematika, IPA, dan IPS, yang tak sekadar menjadi instrumen seleksi, melainkan bagian dari langkah kurikuler pembinaan talenta sains dan karakter.
Subkoordinator Peserta Didik dan Pembangunan Karakter SD Disdik Sumenep, Ahmad Rasul Hariz mengatakan, pihaknya sedang membangun ekosistem. Sebagai bentuk konkret dari strategi pendidikan jangka panjang untuk membina anak-anak Sumenep tumbuh dengan karakter kuat dan wawasan sains yang kokoh.
“Dengan pendekatan yang berbasis pembinaan, ujicoba ini didesain tak hanya untuk menilai kemampuan kognitif, tetapi juga menumbuhkan percaya diri dan etika kompetitif siswa sejak dini,” ujarnya, Jumat (1/8/2025).
Ia menegaskan, pihaknya ingin mengakhiri narasi bahwa lomba hanya soal menang. Di sini, anak-anak belajar untuk berproses, berpikir jernih, dan membangun mentalitas pembelajar. Ini investasi karakter.
Pelaksanaan uji coba OSN-P tahun ini, lanjut dia, sekaligus menjadi cermin perubahan pendekatan Dinas Pendidikan Sumenep terhadap pengembangan sains, bukan mengejar angka, tapi menumbuhkan cara berpikir ilmiah dan solutif.
Kegiatan ini juga membuka ruang refleksi bagi guru dan sekolah dalam memetakan efektivitas metode ajar yang selama ini diterapkan.
“Hasil ujicoba akan kami gunakan untuk menyusun pola pelatihan yang lebih tepat sasaran. Kami ingin guru juga berkembang, karena pendidikan yang kuat harus dimulai dari ruang kelas yang hidup,” bebernya.
Dinas Pendidikan juga memastikan bahwa ujicoba ini tidak eksklusif bagi sekolah tertentu. Proses seleksi disiapkan untuk menjangkau sekolah-sekolah dari seluruh penjuru, termasuk kawasan pesisir dan kepulauan.
“Semua anak punya hak untuk tumbuh. Dari daratan hingga pulau, dari kota hingga desa. Yang kami cari bukan hanya juara, tapi pemikir muda yang bisa membawa perubahan untuk Sumenep ke depan,” tegasnya.
Ia berharap, OSN-P 2025 menjadi lebih dari sekadar agenda rutin. Dinas Pendidikan menargetkan lahirnya gerakan literasi saintifik di tingkat sekolah dasar, yang akan ditindaklanjuti dengan pembinaan, pendampingan, hingga pembaruan kurikulum lokal berbasis potensi dan kebutuhan siswa.
“Sumenep tidak sedang mengejar panggung lomba. Kami sedang menyiapkan panggung masa depan,” pungkasnya. (Sand/EM)
*