Daerah

Cegah Penyakit Sejak Dini, Bupati Sumenep Ajak Masyarakat Manfaatkan Program CKG

×

Cegah Penyakit Sejak Dini, Bupati Sumenep Ajak Masyarakat Manfaatkan Program CKG

Sebarkan artikel ini
IMG 20250813 WA0046
TERSENYUM: Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, usai memberikan Santunan Kepada 1000 Anak Yatim di Pendopo Agung Sumenep (Doc. Seputar Jatim)

SUMENEP, Seputar Jatim – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur, mengajak masyarakat memanfaatkan program Cek Kesehatan Gratis (CKG).

Program ini menjadi bagian dari strategi besar menuju visi Indonesia Emas 2045, dengan fokus pada mendeteksi penyakit dini, pencegahan komplikasi, dan peningkatan kualitas hidup warga.

Sebab, pemeriksaan kesehatan rutin adalah investasi jangka panjang bagi diri sendiri dan keluarga.

“Semakin cepat kita mengetahui kondisi kesehatan, semakin besar peluang mencegah penyakit berkembang dan mengurangi risiko kecacatan maupun kematian,” ujar Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, dalam Surat Edaran Nomor 29 Tahun 2025, Rabu (13/8/2025).

Baca Juga :  Diduga Korupsi Kuota Haji 2024, KPK Cegah Gus Yaqut ke Luar Negeri

Untuk program CKG dibagi menjadi tiga kategori. CKG Ulang Tahun menyasar bayi dan anak usia hingga enam tahun, serta warga dewasa berusia 18 tahun ke atas, dilaksanakan setiap bulan Maret.

Pada CKG Sekolah ditujukan bagi anak usia 7–17 tahun setiap awal tahun ajaran baru di bulan Juli.

Sedangkan CKG Khusus memprioritaskan ibu hamil, bayi, dan anak usia dini sesuai standar pelayanan kesehatan ibu dan anak.

Untuk mempercepat pelaksanaan, Pemkab Sumenep menggerakkan perangkat daerah, camat, kepala desa, dan Tim Penggerak PKK. ASN dan non-ASN diwajibkan melakukan CKG minimal sekali setahun.

Dengan begitu, ia menghimbau kepada seluruh Sekolah, madrasah, dan pesantren yang ada di Kabupaten Sumenep untuk menyiapkan data siswa, lokasi pemeriksaan, serta berkoordinasi dengan puskesmas.

Bahkan, orang tua juga diimbau mengaktifkan kepesertaan JKN dan mengunduh aplikasi Satu Sehat Mobile guna mencatat data kesehatan anak.

“Jadi, Dinas Pendidikan, Kementerian Agama, dan Dinas Kesehatan bertugas menyelaraskan program serta melakukan sosialisasi. Sementara puskesmas memberikan layanan pemeriksaan, tindak lanjut hasil, dan melaporkan data ke Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKN),” bebernya.

Politisi PDI Perjuangan ini juga berharap masyarakat memandang CKG bukan sekadar layanan gratis, melainkan investasi kesehatan untuk masa depan.

Baca Juga :  Usut Dugaan Pembiaran Praktik Pabrik Rokok Ilegal, Ormas dan LSM Lintas Kabupaten Bakal Geruduk Kantor Bea Cukai Madura

“Sehat adalah modal utama membangun masa depan. Melalui Cek Kesehatan Gratis, kita berinvestasi demi Sumenep sehat dan Indonesia Emas 2045,” harapnya. (EM)

*

Tinggalkan Balasan