Sumenep,Seputarjatim.com,-Pengelolaan bantuan dana hibah yang dikucurkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur tahun anggaran 2020 untuk pesantren dan yayasan di Kabupaten Sumenep, Madura, diduga jadi bancakan oleh oknum “Broker” Tak bertanggung jawab. Sabtu (24-07-2021)
Berdasarkan data yang di kantongi, terdapat sejumlah lembaga yang mendapatkan bantuan tersebut, salah satunya Madrasah Diniyah (Madin) Ar rasydin dan Paud Arrasyadin yang beralamatkan di Desa Poreh, Kecamatan Lenteng, Sumenep.
Hasil penelusuran di lokasi, lembaga tersebut benar mendapatkan bantuan hibah pemprov jatim tahun anggaran 2020, namun terdapat beberapa kejanggalan di lapangan, salah satunya fondasi bangunan sudah ada sebelum lembaga tersebut menerima bantuan hibah.
“Pondasi dasar pembangunan dibawah sudah ada. Artinya, pihak pekerja hanya langsung membangun tanpa harus membuat lagi pondasi bangunan untuk RKB itu, “terang sumber yang namanya minta tidak di cantumkan.
Sementara berdasarkan keterangan yang disampaikan oleh salah satu pengurus AS (inisial) , terkuak, nilai bantuan untuk pekerjaan pembangunan RKB di lembaga Madin Arrasyidin pada proposal RAB yang ditandatangani itu disebutkan Rp150.000.000.
Sedangkan pada (Dokumen Pelaksanaan Anggaran) DPA Hibah Provinsi Madin Arrasyidin yang dikantongi media ini itu tertera nominal dananya Rp 300.000.000.
Ironisnya, diungkapkan AS, dalam tahapan proses pencairan hingga pengelolaan dana hibah Provinsi Jatim itu tidak tahu menahu karena lembaganya hanya terima kunci.
“Pihak lembaga itu istilahnya langsung terima kunci. Dan saat pencairan hanya tanda tangan saja di Bank Jatim,” jelasnya.
Sampai saat ini, media ini bersama tim akan terus melakukan penelusuran lebih lanjut untuk mengungkap fakta-fakta baru lainnya pada sejumlah lembaga penerima dana hibah provinsi jatim yang beraroma jadi lahan basah di korupsi oleh oknum tidak bertanggung jawab. (Bambang)