SUMENEP, Seputar Jatim – Gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 6,0 mencekam warga Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Selasa (30/9) malam, sekitar pukul 23.49 WIB.
Dinding rumah berderak, perabotan bergoyang, dan ribuan orang berhamburan keluar rumah, mencari ruang aman di bawah langit malam.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa berkekuatan magnitudo 6,0 itu berpusat di laut, sekitar 58 kilometer tenggara Sumenep, dengan kedalaman dangkal 11–12 kilometer. Kedangkalan inilah yang membuat getarannya terasa begitu kuat meski pusat gempa berada di dasar laut.
“Kami semua kaget, suara gemuruh terdengar dari bawah tanah. Anak-anak menangis, semua orang langsung keluar rumah. Sampai sekarang kami masih takut masuk ke dalam.” ujar, Seorang warga Sapudi, Ahmad (42), Rabu(1/10/2025).
Sementara itu, Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono memastikan, gempa tersebut dipicu oleh aktivitas sesar aktif bawah laut dengan mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
“Karakteristik lokasi dan kedalamannya menunjukkan bahwa gempa dipicu oleh sesar aktif bawah laut dengan mekanisme pergerakan naik,” jelasnya.
Pulau Sapudi menjadi wilayah dengan dampak paling nyata. BMKG mencatat intensitas getaran mencapai V–VI MMI, level yang menandakan seluruh warga merasakan guncangan keras hingga menyebabkan kerusakan ringan.
Rumah-rumah warga mengalami retak pada dinding, sebagian genteng berjatuhan, dan listrik sempat padam. Banyak warga memilih tetap berada di luar rumah hingga dini hari, berjaga-jaga dari kemungkinan gempa susulan.
Gempa juga terasa luas. Di Sumenep daratan, Pamekasan, hingga Surabaya, intensitas tercatat pada skala III–IV MMI, cukup kuat untuk mengguncang lampu gantung dan membuat orang terbangun dari tidur.
Getaran lebih lemah bahkan dirasakan hingga Denpasar, Banyuwangi, dan Lombok, menunjukkan luasnya cakupan energi gempa yang dipicu sesar aktif tersebut.
Lebih lanjut BMKG menegaskan, bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami. Meski demikian, masyarakat diminta tetap waspada.
“Sejauh ini gempa tidak menimbulkan potensi tsunami. Namun, masyarakat diminta tetap berhati-hati terhadap kemungkinan gempa susulan yang bisa saja terjadi,” tegasnya.
Koordinat pusat gempa berada pada 7,25 Lintang Selatan – 114,22 Bujur Timur, menjadikannya salah satu guncangan kuat yang kembali mengingatkan warga pesisir Madura tentang kerentanan kawasan terhadap aktivitas tektonik.
“Sampai saat ini, belum ada laporan korban jiwa, namun kepanikan warga menunjukkan betapa rentannya kawasan selatan Madura terhadap gempa bumi,” tukasnya. (Sand/EM)
*