Korban Perampok Dana PIP Akan Diperiksa Kejari Sumenep

- Redaksi

Minggu, 21 Mei 2023 - 11:06 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto:Ilustrasi

Foto:Ilustrasi

SUMENEP, seputarjatim.com-Sindikat perampok uang negara atau lebih tepatnya bandit Dana Program Indonesia Pintar (PIP) atau geng mafia pendidikan yang ada di kabupaten Sumenep, Madura Jawa Timur, memasuki babak baru.

Hal tersebut diungkapkan oleh Fauzi. AS selaku pemerhati kebijakan publik yang ada di ujung pulau Madura. Dirinya menuturkan,salah satu kepala sekolah yang menjadi korban keganasan para gangster pendidikan ini akan dimintai keterangan oleh Kejaksaan Negeri Sumenep.

“Insya Allah pemeriksaannya hari senin pagi, silahkan konfirmasi se usai pemeriksaan tersebut,” ucapnya kepada media ini. Minggu (21-05-2023).

Diberitakan sebelumnya, Tidak kurang dari 40 (empat puluh) lembaga yang ada di Kabupaten Sumenep, Madura menjadi korban keganasan pelaku penggelapan anggaran PIP. Salah satunya adalah sebuah SDI di desa Lenteng Timur Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep.

Terungkapnya penggelapan itu, kata Fauzi As, bermula saat pemilik yayasan tempat lembaga di Lenteng tersebut bernaung menerima laporan bahwa, si kepala sekolah dicurigai oleh para wali murid, karena dana PIP anak mereka tak kunjung cair.

Baca Juga :  Event Adventure Trail 2025 Bakal Digelar di Pantai Badur

“Sebab itu kemudian pemilik lembaga meminta print out transaksi rekening siswa penerima PIP ke Bank penyalur yaitu BRI Lenteng. Dari sana diperoleh data bahwa transaksi dana PIP lembaganya telah dicairkan melalui BRI Kecamatan Gapura,” jelasnya.

Mendapati hal tersebut, pemilik yayasan yang merasa tidak puas, berusaha mencari tahu siapa sebenarnya perampok besar yang menjadi aktor intelektual perampokan bantuan negara untuk siswa-siswi tidak mampu ini.

“Sempat terjadi perdebatan di kantor BRI unit Lenteng, antara pemilik yayasan dengan MBM BRI cabang Sumenep, yang berargumentasi bahwa BRI adalah bank dengan sistem yang susah untuk dibobol, namun jawaban itu dibantah oleh pemilik yayasan,” tukas Fauzi As.

Lanjut Fauzi, Pada malam harinya setelah shalat Maghrib pemilik yayasan tiba-tiba didatangi orang berinisial (J) yang membawa uang sebesar 46 juta. “Sesuai jumlah anggaran PIP lembaga di Lenteng itu,” imbuhnya.

“Dari pengakuan J, dia diperintah oleh seseorang untuk menyerahkan titipan uang, yang menurutnya orang tersebut ialah  (S) inisial yang bertindak sebagai koordinator PIP wilayah Sumenep,” papar Fauzi As.

Baca Juga :  Dinkes Sumenep Gelar Bimtek EMO DEMO Taman Posyandu Cegah Stunting

Kemudian, kata Fauzi As, sehari berselang pimpinan BRI Kecamatan Gapura yang mendatangi pemilik yayasan. “Intinya dia berusaha menjelaskan bahwa pembuatan rekening yang diajukan oleh (S) sudah sesuai SOP,” tandasnya.

Pemilik yayasan yang bersikeras agar (S) dihadirkan. Setelah tiga hari kemudian baru lah dapat bertemu dengan otak pelaku penggelapan anggaran PIP lembaganya itu yang kemudian mengakui semuanya,” katanya.

Lantas, tambah Fauzi As, diperoleh keterangan bahwa (S) telah menggelapkan anggaran PIP di 40 lembaga pendidikan di Sumenep. “Dimotori oleh Anggota DPR-RI dari Fraksi Golkar tetapi bukan Dapil Madura ya,” ucapnya yang hanya tersenyum mengakhiri wawancara media ini.

Seputarjatim.com akan terus melakukan penelusuran lanjutan kepada pihak terkait yaitu, pimpinan BRI Unit Lenteng maupun Gapura, termasuk kepada pemilik yayasan yang anggaran PIP nya ditengarai digelapkan (S) yang disebut-sebut gangster nya pendidikan Sumenep. (Bam)

Follow WhatsApp Channel seputarjatim.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Menu MBG di Pragaan Diduga Basi dan Tak Layak Konsumsi, Guru Unggah Protes di Media Sosial
Viral! Adi Prayitno Geram Jalan Kampung di Guluk-Guluk Tak Kunjung Diperbaiki selama 20 Tahun
Dinsos Sumenep Tegaskan Larangan Penguasaan ATM dan PIN, Korban Pemotongan PKH Diminta Berani Lapor
Petani Tembakau Harus Sejahtera, SMSI Sumenep Dorong KEK Ramah Lingkungan
SMSI Sumenep Gaungkan Ekonomi Hijau Lewat Seminar Nasional KEK Madura
Guru Komplain Menu MBG Tak Berkualitas, SPPG di Pragaan Tak Terima Diberitakan
Guru di Pragaan Keluhkan Kualitas Menu MBG, Komplain ke SPPG Tak Digubris
Disdik Sumenep Mantapkan Identitas Kultural, Bahasa Madura Jadi Pelajaran Wajib dari PAUD hingga SMP

Berita Terkait

Rabu, 19 November 2025 - 14:55 WIB

Menu MBG di Pragaan Diduga Basi dan Tak Layak Konsumsi, Guru Unggah Protes di Media Sosial

Jumat, 14 November 2025 - 15:43 WIB

Viral! Adi Prayitno Geram Jalan Kampung di Guluk-Guluk Tak Kunjung Diperbaiki selama 20 Tahun

Jumat, 14 November 2025 - 10:50 WIB

Dinsos Sumenep Tegaskan Larangan Penguasaan ATM dan PIN, Korban Pemotongan PKH Diminta Berani Lapor

Kamis, 13 November 2025 - 22:37 WIB

Petani Tembakau Harus Sejahtera, SMSI Sumenep Dorong KEK Ramah Lingkungan

Kamis, 13 November 2025 - 22:22 WIB

SMSI Sumenep Gaungkan Ekonomi Hijau Lewat Seminar Nasional KEK Madura

Berita Terbaru