SUMENEP, Seputar Jatim – Dunia pendidikan di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, kerap kali terjadi permasalahan, mulai dari dugaan penyelewengan tabungan siswa oleh oknum guru dan kasus perzinahan bahkan pemerataan pendidikan di beberapa pulau seperti pulau gili labak.
Ketua Pemuda Muhammadiyah Sumenep, Moh Andriansyah mengatakan, bahwa pendidikan itu adalah tulang punggung membangun sebuah peradaban. Hal ini, harusnya menjadi perhatian bagi Bupati Sumenep.
“Padahal pendidikan adalah pondasi awal membangun generasi penerus. Diciptakan di lembaga pendidikan,” katanya. Kamis (25/7/2024)
Bahkan, kata dia, jika masalah-masalah pendidikan ini terus dibiarkan tanpa penanganan yang tepat, dampaknya akan mengimbas pada jangka panjang.
“Saya berharap Bupati Sumenep segera mengambil alih. Karena ini sudah bukan persoalan sederhana, melainkan hal yang serius. Bahkan kalau memang butuh asupan konsep dan masukan kami ajak dan persilahkan bupati sesekali hadir dalam kajian di Muhammadiyah,” bebernnya.
Sementara itu, Budayawan Sumenep, Ibnu Hajar, meminta agar Dinas Pendidikan membahas ulang penyusunan program kerja pendidikan di wilayah kepulauan. Dengan begitu, akan diketahui program prioritas dan non prioritas.
“Ini adalah sebuah distorsi kebudayaan. Bagaimana tidak, itu kan sangat nyata ada di depan mata kita. Sudah tampak jelas enggak ada sekolah,” tegas pria yang khas sering memakai topi itu.
Lanjut ia mengatakan, kejadian itu rasanya tidak terpikirkan oleh dinas terkait. Kalau model pendidikan seperti ini, maka bisa kacau.
“Jangan justru sibuk rehabilitasi sekolah ini itu, lihat dulu itu, Pulau Gili Labak belum ada sekolah satu pun,” tukasnya.
Sementara sampai berita ini terbitkan, media ini sangat kesulitan untuk menghubungi Kepala Dinas Pendidikan, bahkan saat didatangi ke kantornya malah tidak ada batang hidungnya.* (Sand/EM)