Daerah

Pemkab Sumenep Tambah Dokter Spesialis untuk RS Abuya di Kepulauan

×

Pemkab Sumenep Tambah Dokter Spesialis untuk RS Abuya di Kepulauan

Sebarkan artikel ini
IMG 20250718 WA0035
CERIA: Bupati Sumenep, Ahmad Fauzi Wongsojudo saat menyampaikan tentang layanan kesehatan di kepulauan (SandiGT - Seputar Jatim)

SUMENEP, Seputar Jatim – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur, terus memperkuat layanan kesehatan di wilayah kepulauan, khususnya di Rumah Sakit Abuya, Pulau Kangean.

Pemkab kembali menyiapkan tiga calon dokter spesialis untuk dikuliahkan. Ini merupakan kelanjutan dari program penyekolahan tenaga medis yang sudah berjalan sejak beberapa tahun terakhir.

“Ini bentuk keseriusan kami agar masyarakat kepulauan mendapat layanan kesehatan yang setara dengan warga daratan,” ujar Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, Jumat (18/7/2025).

Baca Juga :  Selain Bantu Petani Tembakau, Paguyuban Pengusaha Rokok Sumenep Siap Serap Tenaga Kerja Lokal

Sebelumnya, lanjut dia, empat dokter spesialis telah dikuliahkan oleh Pemkab, dengan tiga di antaranya berasal dari kepulauan. Program ini bertujuan mencetak dokter-dokter lokal yang siap mengabdi di daerah asalnya.

Saat ini RS Abuya sudah memiliki tujuh dokter spesialis, namun hanya empat yang merupakan tenaga inti. Tiga lainnya masih bersifat penunjang dan datang dari rumah sakit mitra seperti RSUD Dr. Soetomo dan RS Brawijaya.

Tahun 2026, Pemkab berencana kembali menganggarkan biaya pendidikan untuk tiga dokter lagi, terutama di bidang-bidang penunjang seperti anastesi, radiologi, dan patologi klinik.

“Ini ikhtiar kami untuk menciptakan sistem layanan kesehatan yang mandiri di kepulauan,” bebernya.

“Anak-anak dari pulau ini bukan hanya punya kompetensi, tapi juga kepedulian. Mereka tidak pergi untuk kembali pergi, mereka akan kembali untuk tinggal dan mengabdi,” ucapnya.

Ia meyakini, bahwa kemandirian layanan kesehatan di pulau hanya bisa tercapai jika dokter-dokternya tumbuh dari akar wilayah yang sama.

Menurutnya, membangun sektor kesehatan tidak cukup hanya dengan gedung dan alat, tapi juga harus menyiapkan sumber daya manusia yang unggul.

“Kami tak ingin masyarakat kepulauan terus merasa menjadi warga kelas dua. Tidak ada peradaban maju tanpa layanan kesehatan yang merata,” tegasnya.

Baca Juga :  BPRS Bhakti Sumekar Berkomitmen Wujudkan Layanan Publik Bersih dari Praktik Gratifikasi

Ia berharap, anak-anak daerah bisa menjadi bagian dari solusi pelayanan kesehatan jangka panjang.

“Mereka adalah masa depan RS Abuya. Investasi di SDM adalah kunci,” pungkasnya.(Sand/EM)

*

Tinggalkan Balasan