SUMENEP, seputarjatim.com- Sepeda tua menjadi pilihan sebagian warga Sumenep untuk digunakan dalam kegiatan sehari-hari. Bukan tanpa alasan, sepeda tua menjadi andalan karena tergolong sepeda kuat.
“Beda dengan sepeda sekarang. Onthel tua itu dibuat dengan besi kokoh. Bayangkan saja, selama puluhan hingga ratusan tahun sepeda-sepeda ini masih stabil dan minim keropos,” terang Kholis, Ketua Komunitas Sepeda Tua Indonesia (Kosti) Sumenep.
Kabupaten Sumenep menurut pria asal Kolor ini juga menjadi gudang sepeda tua. Menetapnya Belanda di masa lampau membuat warisan sepeda tua yang ditinggalkan di Pulau Garam ikut melimpah.
“Belanda itu disini (Madura) lama. Mereka juga memakai sepeda ini. Ragam merek. Jadi setelah kemerdekaan dan mereka pulang, sepeda-sepeda ini diambil dan dipakai oleh warga pribumi,” terangnya.
Saat ini kecintaan warga akan sepeda tua juga terus meningkat. Menurut Kholis, tak jarang warga luar Sumenep datang untuk berburu sepeda tua.
“Karena di Madura itu masih banyak. Sedangkan di Jawa misalnya, sepeda tua sudah jarang ditemui. Mereka penghobi sepeda tetap nekat membeli sepeda tua walau harganya selangit,” imbuhnya.
Di pasaran, harga sepeda tua tidak memiliki patokan harga yang tetap.
“Mulai dari 2 juta rupiah, bahkan ada yang mencapai 50 juta rupiah harganya,” katanya.
Sementara itu Rahem, salah seorang pemilik sepeda tua mengaku bangga dengan Klangenan sepeda miliknya.
“Gak semua orang punya mas. Onthel tua itu langka. Kalau sepeda baru banyak di toko. Coba cari onthel tua, paling ya ada satu dua,” katanya saat ditemui di kantornya.
Menurut Rahem, dia dan sesama penghobi onthel tua sengaja berburu sepeda legendaris ini untuk menghargai sejarah.
“Klasik ya. Unik. Kita belajar tentang bagaimana produsen sepeda di masa lalu itu membuat rangka besi yang dapat bertahan lama,” imbuhnya.
Di momen HUT RI tahun ini, Kosti Sumenep menurut Kholis juga akan menggelar perayaan hari kemerdekaan secara bersama-sama.
“Sudah diagendakan untuk menggelar pawai keliling kota. Kita juga akan menggelar upacara bendera bersama,” pungkasnya. (Mg2/red)