Pendidikan

Bupati Sumenep Dorong Disbudparpora Terbitkan Buku Sejarah Keris untuk Tambah Bacaan Bagi Anak SD

×

Bupati Sumenep Dorong Disbudparpora Terbitkan Buku Sejarah Keris untuk Tambah Bacaan Bagi Anak SD

Sebarkan artikel ini
IMG 20250211 WA0036 scaled
BERDIRI: Kepala Disbudparpora Sumenep, Moh. Iksan, saat menunjukkan tugu keris (SandiGT - Seputar Jatim)

SUMENEP, Seputar Jatim – Bupati Sumenep, Madura, Jawa Timur, mendorong Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora) untuk menerbitkan buku sejarah keris sebagai bacaan edukatif bagi siswa Sekolah Dasar (SD).

Kepala Disbudparpora Sumenep, Moh. Iksan mengatakan, buku sejarah keris yang akan diterbitkan ini dirancang agar sesuai dengan tingkat pemahaman anak-anak Sekolah Dasar (SD).

“Materi akan disusun dalam bahasa yang ringan dan mudah dipahami, serta dilengkapi dengan ilustrasi menarik guna memudahkan siswa dalam menyerap informasi,” katanya, Selasa (11/2/2025).

Lebih lanjut ia menyampaikan, untuk penyusunan buku itu akan melibatkan para ahli sejarah, budayawan, serta illustrator profesional untuk memastikan akurasi sejarah dan daya tarik visual bagi anak-anak.

Baca Juga :  Anggaran Banpol 2024 di Sumenep Tembus Rp3,6 Milliar, PDIP Terbanyak

“Penerbitan buku sejarah keris untuk anak (SD) nanti merupakan salah satu upaya nyata pemerintah daerah dalam melestarikan budaya, sehingga pendekatan yang edukatif dan interaktif ini diharapkan dapat menjadi jembatan bagi generasi muda untuk lebih mencintai warisan budaya,” jelasnya.

Sementara itu, Bupati Sumenep, Ahmad Fauzi Wongsojudo mengatakan, penerbitan buku sejarah kerisĀ untuk melestarikan budaya lokal demi mengenalkan warisan leluhur sejak dini kepada generasi muda.

“Karakter Sumenep termasuk berkaitan dengan literasi-literasi. Jadi yang saya minta adalah literasi berkaitan dengan pengetahuan literasi tentang keris,” bebernya.

Keris tidak hanya dikenal sebagai senjata tradisional, lanjut dia, keris memiliki nilai historis, filosofi, dan spiritual yang tinggi, jangan sampai anak SD sekarang tidak tahu soal sejarah keris.

“Banyak anak-anak saat ini kurang memahami sejarah dan nilai-nilai yang terkandung dalam benda pusaka itu, seperti juga macam-macam keris, karena setiap bilah keris dibuat dengan teknik yang telah diwariskan turun-temurun dan menyimpan berbagai simbol makna,” pungkasnya. (Sand/EM)

*

Tinggalkan Balasan