SUMENEP, Seputar Jatim – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, menggelar Workshop dan Kompetisi Film Pendek Tingkat Pelajar dan Mahasiswa 2025, dengan mengusung tema “Dari Akar Tradisi Menuju Layar Digital”.
Acara ini digelar di Aula Diskominfo Sumenep, yang diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai sekolah dan kampus di wilayah daratan maupun kepulauan.
Tak hanya itu, kegiatan tersebut juga menghadirkan sejumlah praktisi profesional di dunia perfilman sebagai narasumber, di antaranya Hariono Putra (Director of Photography), Badruz Zeman (Filmmaker, Animator, dan Founder 50 Feet Cinema), serta Asri Nai’ Mollah (Film Scriptwriter).
Sehingga para peserta tidak hanya mendapatkan pelatihan teknis sinematografi, tetapi juga pembekalan tentang ide cerita dan penyusunan naskah film.
Salah satu peserta, mahasiswi dari Universitas Wiraraja Sumenep, Riska Maulidya, mengaku sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut.
Ia menilai, workshop ini membuka wawasan baru tentang bagaimana tradisi lokal bisa dikemas dalam karya film yang menarik dan relevan dengan masa kini.
“Kami jadi tahu bagaimana mengubah cerita sederhana dari kampung sendiri menjadi film yang punya makna besar. Ini bukan cuma soal teknik, tapi soal cara kita menghargai budaya dan memperkenalkan Sumenep lewat layar,” katanya, Senin (13/10/2025).
Peserta lainnya pelajar dari SMA Negeri di Sumenep, Miftahul Huda, juga mengungkapkan semangatnya untuk ikut berkompetisi.
“Dulu saya hanya suka nonton film, sekarang saya ingin belajar membuatnya. Lewat kegiatan ini saya termotivasi untuk bercerita tentang kehidupan masyarakat Sumenep dari sudut pandang anak muda,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Diskominfo Kabupaten Sumenep, Indra Wahyudi mengatakan, bahwa kegiatan ini menjadi ruang ekspresi bagi anak muda untuk mengenal dan mengangkat nilai-nilai budaya daerah melalui karya film.
“Kabupaten Sumenep menyimpan banyak cerita, nilai, dan tradisi yang membentuk jati diri kita hari ini. Melalui film, kami ingin generasi muda menuturkan kembali kisah itu dengan cara baru yang dekat dengan dunia mereka,” tuturnya.
Menurutnya, kekayaan budaya dan kearifan lokal Sumenep akan semakin bermakna bila diceritakan oleh generasi muda yang kreatif dan melek digital.
Untuk itu, kegiatan ini diharapkan menjadi wadah lahirnya kreator muda yang tidak hanya mahir secara teknis, tetapi juga memiliki kepekaan terhadap akar tradisi.
“Tema Dari Akar Tradisi Menuju Layar Digital mengingatkan kita agar tidak melupakan akar budaya yang menumbuhkan kita, sekaligus berani menapaki dunia digital sebagai ruang baru untuk berkarya dan berinovasi,” bebernya.
Lebih lanjut ia menuturkan, bahwa ajang tersebut bukan semata kompetisi, melainkan juga sarana belajar dan membangun keberanian untuk berkarya.
Ia pun berharap, para peserta mampu menampilkan potret kehidupan masyarakat Sumenep secara jujur, segar, dan inspiratif.
“Kami ingin melihat bagaimana anak-anak muda Sumenep memaknai kehidupan di sekitar mereka, tentang perjuangan, persahabatan, dan impian. Melalui film, kita belajar memandang Sumenep dari sudut yang lebih indah,” pungkasnya.
Melalui workshop dan kompetisi ini, Diskominfo berharap dapat melahirkan lebih banyak generasi kreatif yang mampu membawa nilai-nilai budaya daerah ke dunia digital dengan cara yang inspiratif, berkarakter, dan membanggakan Kabupaten Sumenep. (EM)
*