SUMENEP, Seputar Jatim – Suasana arena Karapan Sapi di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, mendadak tegang, ketika pasangan Sapi Kerap DRT Speed, bersiap di garis start.
Semua mata tertuju pada sapi kerap andalan milik Safwan Wahyudi, yang lebih akrab disapa Haji Udik itu.
Begitu aba-aba dilepas, derap langkah kaki DRT Speed menggema di lintasan. Tarikan kuat, kecepatan stabil, dan kekompakan luar biasa membuat pasangan sapi ini melesat ke depan.
Penonton berdiri, berteriak, sebagian bahkan menahan napas. Hingga akhirnya, di garis finis, DRT Speed memastikan diri menempati posisi Juara II dalam Kerapan Sapi Piala Bupati Sumenep 2025.
“Alhamdulillah, ini perjuangan panjang yang akhirnya membuahkan hasil memuaskan. Bagi saya pribadi, Juara II bukan sekadar peringkat, tetapi tiket emas untuk tampil di Piala Presiden. Ini kebanggaan besar, karena DRT Speed bisa membawa nama baik Sumenep di ajang nasional,” Kata Haji Udik dengan suara bergetar saat ditemui usai Penerimaan Hadiah Sapi Kerapan Piala Bupati Sumenep di Lapangan Giling, Minggu (14/9).
Ia mengaku kemenangan itu adalah buah kerja keras bersama tim. Sejak awal, DRT Speed diperlakukan dengan penuh perhatian.
“Pola makan dijaga, Jamu nya, latihan rutin dilakukan, hingga proses perawatan fisik yang detail,” ujarnya.
“Kami rawat Sapi DRT Speed seperti keluarga. Dia bukan sekadar sapi pacuan, tapi sahabat, kebanggaan, dan simbol perjuangan. Saat melihatnya melaju di lintasan, hati saya benar-benar terharu,” tuturnya.
Menurutnya, ajang Piala Bupati Sumenep sendiri bukan hanya perlombaan biasa, tetapi juga bagian dari seleksi resmi menuju Kerapan Sapi Piala Presiden, ajang puncak yang mempertemukan juara-juara terbaik dari seluruh Madura.
Dengan keberhasilan meraih Juara II, DRT Speed kini menyandang harapan besar masyarakat Sumenep untuk bersinar di level nasional.
“Kami tidak akan berhenti di sini. InsyaAllah, persiapan menuju Piala Presiden akan lebih matang. Mohon doa dari semua masyarakat Sumenep, karena kemenangan DRT Speed bukan hanya milik saya, tapi milik kita semua, milik Madura, milik Sumenep,” imbuhnya.
Sementara dalam pantauan media ini Sorak-sorai penonton di tribun juga di depan Garis Finis menjadi bukti betapa karapan sapi tetap hidup di hati masyarakat Madura Khususnya Kabupaten Sumenep.
Bakan sebagian warga meneteskan air mata, bangga melihat sapi-sapi andalan Sumenep yang berpacu dari arah garis start ke garis finis salahstunya pasangan sapi DRT Speed milik Haji Udik saat mengibarkan bendera Sumenep ke tingkat nasional.
“Luar biasa, perjuangan DRT Speed bikin kita semua bangga. Mudah-mudahan di Piala Presiden nanti bisa tembus juara satu,” kata seorang pecinta sapi kerapan asal Ambunten, Sama’udin.
Di tengah gegap gempita itu, satu hal yang pasti, DRT Speed kini bukan sekadar nama di arena pacuan, melainkan simbol kebanggaan dan kejayaan tradisi karapan sapi yang terus hidup di tanah Madura. (EM)
*












