SURABAYA, seputarjatim.com- Seorang petugas keamanan atau security Pelabuhan Tanjung Perak menjadi korban pemukulan oleh pengantar penumpang lantaran pelaku tak terima diperingatkan oleh petugas karena menerobos gate dan melawan jalur saat akan memasuki area Pelabuhan Tanjung Perak.
Akibatnya pemukulan oleh pelaku, korban mengalami luka cukup parah dibagian wajah. Deputy Humas dan Umum Rendy Fendy mengatakan, kejadian bermula saat anggota keamanan pelabuhan melakukan pengaturan lalu lintas di area pelabuhan dan mendapati kendaraan minibus warna putih dengan Nopol L 1241 AAF melaju masuk dari pintu keluar Gate Jamrud untuk menerobos antrian atau melawan arus tanpa ijin dari petugas Gate Jamrud.
Anggota keamanan yang mengetahui hal tersebut langsung menegur pengemudi. Tak terima dengan teguran petugas keamanan, pelaku yang berjumlah 2 orang yang diduga bapak dan anak itu langsung melakukan penganiayaan kepada petugas.
“Kejadiannya jumat malam, saat sedang ramai kegiatan keluar masuk kendaraan di area pelabuhan. Pelaku menerobos gate melalui jalur pintu keluar sehingga sangat membahayakan pengemudi lain. Ketika diperingatkan, pelaku malah balik dan sengaja mengeroyok petugas kami,” ujar Rendy.
Tak hanya itu, menurut keterangan korban, pelaku juga bersikap arogan kepada petugas keamanan dengan mengaku sebagai salah seorang pejabat institusi Otoritas Pelabuhan atau OP Tanjung Perak. Namun saat dikonfirmasi ke OP, nama tersebut tidak ditemukan.
“Jadi kami juga sangat menyayangkan perilaku arogan pelaku di area pelabuhan dengan mengaku sebagai orang Otoritas Pelabuhan, namun setelah kami konfirmasi ke teman teman OP ternyata beliau bukan orang OP,” pungkas Rendy.
Ketika di temui di lain tempat staf humas dari Otoritas Pelabuhan tanjung perak, Adies Friyanto menyatakan jika karyawan dari OP tidak ada sangkut pautnya Dengan kejadian jumat malam,(5/5/23) antara Petugas pelabuhan dengan Oknum yang mengatasnamakan bekerja di Otoritas pelabuhan.
“Kami belum mendapatkan laporan terkait kejadian tersebut,untuk oknum yang mengatasnamakan staf di O.P pun kami belum ada laporan. Saya pastikan itu bukan dari OP,” ujar Adies Friyanto, Humas Otoritas Pelabuhan.
Akibat kejadian ini korban mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit akibat luka patah tulang hidung yang diderita. Pihak tim hukum Pelindo juga telah meneruskan kejadian ini kepada pihak kepolisian dan berkoordinasi untuk proses hukum pelaku. (her/red)